Tuesday 24 February 2015

YSLSFA

Cuaca yang begitu panas lalu pendingin ruangan yang menyala seakan tanpa batas.
Padahal terik nya matahari hanya mencoba untuk menghangatkan, namun terkadang menyulut kemarahan.
Kalau sudah panas seperti ini, selalu dengan percaya diri memastikan bahwa malam hari akan datang hujan, dan mulai menunggu.
Lalu apa yang membuat hari ini terasa sangat melelahkan walau tubuh tak begitu banyak digerakkan.
Benar-benar merasa lelah, sebelum akhirnya menyadari diri ini tak lagi bijak memperkerjakan raga dan otak.
Kemudian sekumpulan kalimat-kalimat satire yang dia ingin saya untuk membacanya, membuat saya menyisakan ruang di otak saya untuk menyimpannya.
Untuk waktu yang telah terbuang di masa lalu, maafkan saja..

Tuesday 10 February 2015

Satu Kalimat Saja

Dari jam 9 tadi baca satu buku, walau hanya membacanya sekilas saja, karena memang tujuannya tidak untuk mengerti isi bukunya dan saya sudah pernah membaca nya hingga halaman terakhir, tapi saya membaca buku ini untuk menemukan satu rangkaian kalimat yang pernah saya baca, kalimat yang terdiri dari enam kata berbahasa asing, sehingga saya memfokuskan pada setiap kata bercetak miring.
Malam ini sudah 3x saya mengulang dan menelusuri setiap kata bercetak miring dalam buku ini,  tidak dapat saya temukan. Sementara mata mulai memaksa raga ini untuk segera di istirahatkan, namun isi kepala masih saja memikirkan.
Yang terlewatkan memang selalu menghadirkan kegelisahan bahkan terkadang penyesalan, Hidup.

Sunday 8 February 2015

Siapakah Anda?

X: "Siapakah anda?"
Y: "Saya adalah orang islam"
X: "Saya tidak bertanya apa agama anda, Siapakah anda?"
Y: "Saya adalah seorang laki-laki"
X: "Saya tidak menanyakan jenis kelamin anda, Siapakah anda?"
Y: "Saya adalah seorang analis kebijakan"
X: "Saya tidak menanyakan pekerjaan anda, Siapakah anda?"
Y: "Saya adalah manusia"
X: "Saya tidak bertanya apakah anda, Siapakah anda?"
Membingungkan

Malam minggu seperti ini banyak berbagai jenis komunitas2 yang melakukan kegiatan rutin nya untuk sekedar berkumpul dan mempertegas perbedaan mereka dengan yang lain. Hanya dengan melihat kendaraan yang berjejer, atau baju yang melekat ditubuhnya, atau lagu2 yang di nyanyikan, mereka nampak berbeda.

Seperti juga saat sholat jum'at, ketika banyak orang berada disatu tempat untuk melakukan kegiatan yang sama, yaitu sholat. Kita dapat melihat dari seragam yang mereka gunakan, dari warna bajunya, dari motif bajunya, dari tulisan yang ada dipunggung nya, dari kendaraan yang mereka bawa, bahkan kadang dari obrolannya yang tak sengaja kita dengar. Mereka berbeda.

Manusia mulai 'mengidentifikasikan' dirinya dengan konsep2 duniawi..
Bahwa pada dasarnya, kita semua adalah 'bagian' dari alam semesta, semuanya berkaitan satu dengan yang lain, adalah konsep2 kita yang membuat kita seakan-akan "terpisah" dari dunia, dan ironis nya konsep2 ini yang menimbulkan perbedaan, kecemburuan, bahkan pertikaian.
'Saya adalah laki-laki'  'Saya adalah orang Islam' dst.. itu hanyalah sebuah "konsep" itu bukanlah diri kita sesungguhnya.. diri kita sesungguhnya ya itu "keberadaan" kita.

Lalu bagaimana bisa megaku "ada", jika keberadaan kita bisa ada hanya karena "diadakan". Jadi, seseorang/sesuatu yang mengadakan itulah yang benar-benar "Ada." Dia lah Yang Maha Nyata.

Jadi siapa saya memang tidak penting, apalagi untuk dijawabkan kepada orang lain.. siapa saya, hanya perlu untuk disadari..